Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Jika Merasa Kurang, Lebihkan Syukurmu

Kemarin menyempatkan waktu bolak balik dari rumah ke asrama buat ambil beberapa barang yg masih tertinggal. Sebelum pulang, kusempatkan untuk makan bersama teman, padahal waktu sudah sore. Aku lupa kalau waktu terus berjalan, semoga saja masih ada bis yang sampai rumahku, pikirku. Terlalu asik mengobrol dengan teman, jam 15.30 aku baru menunggu bis, Alhamdulillah masih ada bis yang lewat meski bis ekonomi ala kadarnya, yang penting sampai rumah. Aku melihat seorang nenek, duduk paling depan, ku kira ia bersama cucunya, karena ada lelaki muda yg duduk di sebelahnya. Ternyata dugaanku salah. Ia sendirian, turun di tujuan yang sama denganku. Membawa dua tas diangkat kanan dan kiri, kita menaiki angkot yang sama untuk tujuan ke kota, karena bis tidak mengantar sampai kota. Baru saja berjalan, beberapa meter, ban angkot bocor, membuat para penumpang turun dan memilih angkot lain. Padahal waktu sudah sore, belum tentu ada angkot lewat di jam itu. Nenek tadi tetap duduk di depan, sementara so...

Kisah di Akhir Desember

Ada kisah di akhir Desember. Akhir tahun yang selalu menyisakan kenangan. Desember di tubuh merbabu, Desember di puncak andong, Desember di riuhnya Borobudur, Desember di pedalaman hutan belantara Sumatra, Desember di sibuknya Jogja, dan Desember di dalam kamar dengan suara derasnya hujan, seperti pelangi, setia menunggu hujan reda. Seperti lagu dari Efek Rumah Kaca (ERK) : "aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember". Kini baru aku tahu, kenapa sehabis hujan di bulan Desember begitu sangat ditunggu, karena Desember menjadi penutup atas semua kenangan 1 tahun kebelakang. Artinya, orang-orang siap menanti cerita baru, setelah mengalami banyak hujan di tahun sebelumnya. Desember 2018 menutup perjuanganku hidup 11 bulan sebagai warga asrama, sibuk dengan hiruk pikuk materi perkuliahan, sibuk dengan segala tugas yg katanya akan menjadikan guru profesional. Tapi, di ujung tahun, aku berpikir lagi, semua hanya sekedar rutinitas roda kehidupan yg asal aku jalankan. Membuatku ...

Sendiri terus, apa salahnya?

Sudah sejak kecil, aku terlatih sendirian di rumah. Sejak dari SD, jika aku pulang ke rumah, dan pintu rumah terkunci, nenekku sudah menyiapkan satu stel baju ganti, sedikit uang jajan, dan tulisan "mae lagi kumpulan di balai desa". Karena ada satu dan lain hal aku tinggal bersama kakek dan nenekku. Tapi, tinggal bersama mereka, bukan seperti impian para cucu yg ingin tinggal liburan di  rumah kakek nenek, dengan segala kebaikan mereka krn kakek nenek suka memanjakan. Kakek dan nenekku berbeda. Bahkan sejak aku TK aku menyaksikan kakek dan nenek yg begitu sibuk. Bukan sibuk mencari uang, tp sibuk pada kegiatan2 masyarakat. Bahkan sampai sekarang umurku sudah 25 tahun, mereka lebih sibuk drpd diriku yg ada di usia produktif. Memalukan sekali. Dari kecil aku terbiasa sendiri, ditinggal kemana saja yg aku tdk tahu, dari yg aku merengek ingin ikut, diiming2i jajan biar nggak ikut, sampai aku sudah kebal dan tidak kaget tiba2 pulang sekolah tdk ada orang dirumah. Hanya satu hal y...

Jika Suatu Saat Kamu RIndu, Ingatlah Malam Itu

Seperti dongeng cinderella. Pesta itu berakhir jam 12 malam. Tapi aku tak menemukan pangeran, tak juga kehilangan sepatu. Aku hanya menemukan kenangan, menemukan kebahagiaan. Aku juga menyaksikan bahagianya seseorang, terlepas dari semua beban. Malam itu, biasa saja. Semua berjalan sangat biasa, tak ada yang istimewa selain waktu yang kunikmati berjalan begitu saja. Sampai akhirnya, setelah semua terlewati, aku sadari, malam itu begitu berharga.

Bagaimana Caranya Menyembunyikan Perasaan?

Hei, rasa suka itu anugerah Tuhan, kau diberi hati untuk lebih perhatian, peka dan berbuat baik dengan orang-orang yang kau sukai, dan kamu beri perhatian lebih. Lalu untuk apa kau sembunyikan? Justru sikapmu dalam menyembunyikannya justru menyakitimu , dan menyakiti dia yang engkau suka. Kalau kau memang tak bisa mengungkapkannya, maka bersabarlah dalam doa, kuatlah dalam setiap perjuangan mencari ridho Alloh. Berat memang, tapi yang terbaik pasti akan datang untuk kita semua. 

Pesan Seorang Teman

Seorang teman, dengan pesannya mampu mengubah cara pandang, terima kasihku untuk dia, meski perlahan hilang, tp kebaikannya menetap. "Kebaikan ada takarannya. Kebaikan ada dasar alasan. Kamu punya kolam renang dan suka renang. Tanpa disuruh kau akan melakukan renang. Dibandingkan orang yang tak punya kolam renang, tapi ketika ada orang yg meminta bantuan untuk berenang, kondisi apapun itu dia akan membantu dan berenang. Kadar kualitas jauh berbeda" "Semua yg ada d dunia ini multitafsir memang. Tergantung sudut pandang yang mana & bagaimana. Kebenaran hanya milik subjektivitas pelaku. Makanya kita gak boleh menghakimi dan berprasangka"  "Jadi biarkan mereka tertawa sepuasnya. Nanti ketika dia berhasil mencapai titik itu. Dia akan merasa hina dina lemah tak berdaya" "Bersyukurlah. Menurutku kebenaran yg hakiki adalah ketika kita merasa lemah, kotor, hina, bodoh, sesat, dll. Disini kita tahu alasan dari surat al fatehah" "Orang lain ti...

Ketika Langit Menyapa

Saat ini, Andrea selalu menunggu waktu malam. Menikmati udaranya, meresapi heningnya dan mengamati mereka yang masih saja sibuk saat malam, setelah seharian beraktivitas. Malam menjadi waktu yang selalu ditunggu oleh Andrea. Karena di malam hari, adalah waktu yang tepat untuk mengamati Langit. Buat Andrea, ada Langit yang paling cerah malam itu, yang tidak menunjukkan gelapnya seperti langit yang lain. Langit yang disadari atau tidak selalu memberikan keteduhan bagi orang-orang di sekitarnya. Langit yang selalu berarti untuk Andrea. Hanya saja, malam ini Andrea merasa aneh. Langit yang beberapa hari ini ia anggap mendung, kembali menunjukkan cahayanya. Ia bersinar, menyapanya kembali. Tapi Andrea merasa aneh. Aliran darah yang selama ini berasa membeku ketika menatap Langit, malam ini terasa biasa. Andrea juga mencoba untuk menyapa Langit seperti biasa, bahkan Andrea juga tidak merasa spesial. Entah apa yang Andrea rasakan, biasanya bertemu Langit adalah sesuatu yang menambah endorfin...

Berpaling

Sama halnya dengan sulit melepaskan melupakanmu adalah keniscayaan Jika setiap hari, kamu masih kulihat, suaramu masih kudengar sama halnya dengan melupakan akan mudah jika kau tidak disini Tapi, aku tidak ingin melepaskan dan melupakan Bagaimana bisa aku melakukannya, mengenggammu saja aku belum pernah tapi hatiku terlanjur terpaut aku tenggelam dalam imajinasi memiliki kemudian, terpenjara dan tak ingin pergi Jika harus kulepaskan, harus kutemukan alasan bahwa memang kau tak ingin ku genggam Jadi, tolong mendekatlah lagi, aku tak kuat melihatmu menjauh

Menunggu Untuk Bertemu

Hanya untuk bertemu tanpa bertegur sapa hanya saling menatap, tanpa berbagi canda tawa kini aku menunggu waktu untuk duduk di sampingmu tidak lebih dari 15 menit bahkan tanpa kau ajak bicara hatiku bertanya, ada apa? tapi mulutku tak mampu berucap untuk sekedar bertanya kita dalam ruang yang sama tapi kau seperti tak menganggapku ada tak taukah kau aku menunggu hanya untuk di dekatmu aku menunggu hanya untuk kau sapa aku menunggu melihatmu seperti yang dulu ah, sudahlah, cukup berpuisinya mungkin aku hanya rindu tak biasa mengenalmu yang seperti itu tak biasa melihatmu yang tiba-tiba berlalu hey, sadarlah, menengoklah! aku menunggumu, menunggu ceritamu aku berdoa, semoga kau kuat dengan segala yang kau lalui setelah semua yang kau lalui, aku berharap kau menengok, menjemputku yang menunggu kok tetep berpuisi sih? hahaha

Lirik Salah Caramu by Dengarkan Dia Band

Kau datang tiba-tiba Memberikan segalanya Kau adalah seorang pria Seperti yang selama ku damba Namun, entah mengapa Kau tak mampu munculkan rasa Hingga hati ini bicara Tolong pergi jauh dariku Hadirmu membuatku terganggu Salah caramu sadar kau bukan untukku Namun, entah mengapa kau tak mampu munculkan rasa hingga hati ini bicara tolong pergi jauh dariku hadirmu membuatku terganggu salah caramu sadar kau bukan untukku

Lirik Lagu Rindu (Dengarkan Dia Band) Ayudia dan Ditto

Kopi ini tak seperti biasa terasa lama, waktu tanpanya terbiasa bersama membuat tersiksa aku disini bermimpi bertemu bersamamu rindu..... mengapa datang selalu rindu.... aku tak sanggup rindu... mengapa datang selalu bahkan sekarang ku rindu amarahmu pagi ini tak seperti biasa lelah dan letih tiada semangat terbiasa  berdua membuat tersiksa aku disini bermimpi bercerita rindu mengapa datang selalu, rindu.. aku tak sanggup rindu.... mengapa datang selalu bahkan sekarang ku rindu amarahmu

Ingat ini! kalau kamu sudah punya seseorang untuk berbagi resah

1. kamu pernah sendirian! kemana-mana sendiri, makan sendiri, nonton sendiri, di tinggal sendirian di kamar, pergi sendiri, naik kendaraan sendiri, belanja sendiri, sedih sendirian, nangis diam-diam karena malu dan nggak mau orang tau, pernah dijahatin orang di bus karena kamu sendirian. pernah jalan malem-malem sendirian. jalan jauh sendirian, di kos sendirian! kamu adalah tipe yang gengsi sambat, memperlihatkan bahwa kamu kuat, tapi sebenarnya lemah! kelak, jika ada orang untuk berbagi resah dan kamu merasa tidak sendiri lagi, jika kamu sudah mendapat teman hidup, berarti urusanmu sudah selesai dengan hidupmu. saat itu waktunya kamu untuk selalu bersama orang lain. jangan pernah buat orang lain merasa kesepian, karena kamu tahu rasanya kesepian itu nggak enak. karena kamu tahu kalau sepi itu menakutkan. bukan berarti kamu jadi sok peduli, tapi kamu tau bagaimana memberi ruang untuk seseorang agar mereka bisa menikmati waktu sendiri dan menikmati waktu saat bersamamu. ingat! jangan te...

Kutipan Dialog Line Story : Nic & Mar Ep. 6 "What Do You Want"

Nic : "Hubungan dua orang itu nggak gampang ya, walaupun udah cocok, udah saling kenal, tapi kayanya itu aja nggak cukup." Mar :" jadi kurang apa?" Nic : "ya maksudnya, yang mana aja nggak cukup. They need to share the same dream, they need to want the same things." Mar : "jadi kamu maunya apa?" Nic : "aku cuma mau semua jadi lebih sederhana Mar, cuma itu aja. "

membuka lembaran baru

Alloh memang Maha Baik, Maha Tahu kapan akan menjawab doa-doa kita. hari ini, 06 Agustus 2018, aku mendapat informasi seseorang yang baik, yang pernah menemaniku berjuang, menikah dan menemukan tambatan hatinya. Akhirnya, dia menemukan apa yang dia cari selama ini. selamat ya mas, sudah menemukan yang terbaik dan melangkah ke dunia rumah tangga yang mungkin sangat kau impikan dari dulu. nggak tau kenapa aku seneng banget denger kabar ini, meskipun aku nggak diundang. sekalipun aku diundang kayanya juga aku nggak bisa dateng sih. tapi ini berita gembira dan aku bahagia banget. artinya kamu sudah memulai lembaran baru dan aku pun siap untuk itu. meskipun setelah 4 tahun (ya, aku masih inget dari kapan berpisahnya) bukan berarti aku belum move on, tapi traumatik karena mengenalmu itu masih ada. sekarang, tahu kamu sudah menikah, rasanya beban itu rontok semua, kaya aku nggak perlu buat takut kenalan sama laki-laki untuk melangkah ke arah yang lebih serius. tapi, bagaimanapun juga aku tet...

kepada hati

kepada hati.. aku berharap untuk tetap bertahan jangan mudah jatuh padanya, yang belum tentu akan singgah padamu jangan mudah terlena, hanya karena dia bisa membuatmu tertawa hati.. kau kuat untuk bertahan agar tidak mudah patah kau pernah sakit lebih dari ini, jadi jangan biarkan orang lain menyakitimu sekali lagi kau harus mampu membuat benteng agar tidak mudah dijatuhkan oleh mereka yang tak berniat melindungimu aku bersamamu hati.. tumbuhlah menjadi baik sampai pada akhirnya yang benar-benar melindungimu datang, yang siap menyiapkan tempat untukmu saat kau akan jatuh berkali-kali. bertahanlah, sampai dia seorang datang juga dengan memberikan hatinya padaku

Kutipan Puisi dalam Film Perahu Kertas

Dear Neptunus, Aku mencintainya, di depannya aku menjadi diriku sendiri seperti airmu yang selalu membawa pesanku Diapun begitu, membuatku hanyut oleh  sorot matanya membuatku lupa oleh kesederhanaan suaranya sampai aku tak bisa mengatakan apa-apa padanya bahkan untuk sekedar bilang... rindu... (Puisi Kutipan dalam Film Perahu Kertas)