Kemarin menyempatkan waktu bolak balik dari rumah ke asrama buat ambil beberapa barang yg masih tertinggal. Sebelum pulang, kusempatkan untuk makan bersama teman, padahal waktu sudah sore. Aku lupa kalau waktu terus berjalan, semoga saja masih ada bis yang sampai rumahku, pikirku. Terlalu asik mengobrol dengan teman, jam 15.30 aku baru menunggu bis, Alhamdulillah masih ada bis yang lewat meski bis ekonomi ala kadarnya, yang penting sampai rumah. Aku melihat seorang nenek, duduk paling depan, ku kira ia bersama cucunya, karena ada lelaki muda yg duduk di sebelahnya. Ternyata dugaanku salah. Ia sendirian, turun di tujuan yang sama denganku. Membawa dua tas diangkat kanan dan kiri, kita menaiki angkot yang sama untuk tujuan ke kota, karena bis tidak mengantar sampai kota. Baru saja berjalan, beberapa meter, ban angkot bocor, membuat para penumpang turun dan memilih angkot lain. Padahal waktu sudah sore, belum tentu ada angkot lewat di jam itu. Nenek tadi tetap duduk di depan, sementara so...
Sebuah jurnal perjalanan yang penuh warna