Langsung ke konten utama

Ketika Langit Menyapa

Saat ini, Andrea selalu menunggu waktu malam. Menikmati udaranya, meresapi heningnya dan mengamati mereka yang masih saja sibuk saat malam, setelah seharian beraktivitas. Malam menjadi waktu yang selalu ditunggu oleh Andrea. Karena di malam hari, adalah waktu yang tepat untuk mengamati Langit. Buat Andrea, ada Langit yang paling cerah malam itu, yang tidak menunjukkan gelapnya seperti langit yang lain. Langit yang disadari atau tidak selalu memberikan keteduhan bagi orang-orang di sekitarnya. Langit yang selalu berarti untuk Andrea. Hanya saja, malam ini Andrea merasa aneh. Langit yang beberapa hari ini ia anggap mendung, kembali menunjukkan cahayanya. Ia bersinar, menyapanya kembali. Tapi Andrea merasa aneh. Aliran darah yang selama ini berasa membeku ketika menatap Langit, malam ini terasa biasa. Andrea juga mencoba untuk menyapa Langit seperti biasa, bahkan Andrea juga tidak merasa spesial. Entah apa yang Andrea rasakan, biasanya bertemu Langit adalah sesuatu yang menambah endorfinnya sehingga ia bisa bahagia sepanjang malam. Tapi malam ini, ketika Langit mencoba untuk dekat lagi dengannya, ia justru merasa biasa saja. Tapi dalam hati Andrea masih merasa, berharap Langit selalu meneduhkannya, dan tidak menjadi peneduh bagi yang lain. Andrea masih merasa takut, Langitnya kembali mendung dan tidak bersinar cerah lagi untuknya. 

Malam, tetap spesial, tapi Andrea merasa ada yang berbeda ketika Langit menyapanya. Hati Andrea berkata "ada apa?" 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN OBSERVASI TAMAN PINTAR

A.     DESKRIPSI TAMAN PINTAR 1.       Sejarah Taman Pintar Taman Pintar merupakan obyek wisata pendidikan keluarga di Kota Yogyakarta yang menawarkan wahana belajar sekaligus rekreasi yang komplit untuk anak-anak, mulai dari usia pra sekolah hingga tingkat sekolah menengah. Rentang usia kelompok sasaran ini dipilih karena dipandang sebagai generasi penerus bangsa yang potensial untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Di dalam taman yang digagas oleh Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto, SE.Akt, MM, dan dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi ini, terdapat enam zona dengan bermacam wahana bermain dan belajar yang disertai alat peraga iptek. Begitu memasuki kawasan ini, pengunjung dapat langsung menyaksikan dan mencoba hasil karya inovasi teknologi dan permainan dari pelbagai wahana tersebut. Di Indonesia, terbentuknya taman semacam ini diawali dengan berdirinya pusat peragaan iptek yang berlokasi di Taman M...

perubahan Sosial Budaya di Terminal Giwangan

Perubahan sosial adalah suatu keadaan yang berbeda dari keadaan awal dan sesudahnya peristiwa itu terjadi. Karena ada tiga indikator yaitu: faktor penyebab, proses, dan dampak. Terminal giwangan adalah salah satu contoh penyebab adanya perubahan sosial di daerah Yogyakarta, khususnya masyarakat Giwangan sendiri.

Bas, Bis, Bus (kisah klasik untuk Penumpang )

Ada yang pernah naik bus? Pasti hampir semuanya pernah dong, tapi pasti ada juga yang belum, walaupun yg belum ini cuma beberapa aja. Tempat yang aku tinggal saat ini, namanya adalah Yogyakarta. Ada kendaraan umum dengan tarif yang murah mengantarkan kita kemana aja walaupun jalannya kadang juga muter-muter, namanya trans jogja disingkat teje. Temanku yang asli jogja, hampir belum pernah naik teje. Maklum sih, dia kemana-kemana naik motor. Beda sama aku, yang belum ada motor, jadi kendaraan umum seperti bis adalah sahabat setiaku yang menemani kemanapun aku pergi. Bukan cerita tentang sejarah bus, macam-macam bus, atau bukan juga tentang daftar nama bus beserta nama sopir dan kondekturnya. Tekadang orang yang naik bis itu tidak meyadari apa yang terjadi di dalam bis. Penumpang hanya naik, diam sepanjang perjalanan, membayar pada kondektur, udah sampai tujuan turun dan urusan selesai. Sebenarnya kalau mau sedikit memperhatikan ada beberapa hal menarik yang terjadi dalam bis.