Saat ini, Andrea selalu menunggu waktu malam. Menikmati udaranya, meresapi heningnya dan mengamati mereka yang masih saja sibuk saat malam, setelah seharian beraktivitas. Malam menjadi waktu yang selalu ditunggu oleh Andrea. Karena di malam hari, adalah waktu yang tepat untuk mengamati Langit. Buat Andrea, ada Langit yang paling cerah malam itu, yang tidak menunjukkan gelapnya seperti langit yang lain. Langit yang disadari atau tidak selalu memberikan keteduhan bagi orang-orang di sekitarnya. Langit yang selalu berarti untuk Andrea. Hanya saja, malam ini Andrea merasa aneh. Langit yang beberapa hari ini ia anggap mendung, kembali menunjukkan cahayanya. Ia bersinar, menyapanya kembali. Tapi Andrea merasa aneh. Aliran darah yang selama ini berasa membeku ketika menatap Langit, malam ini terasa biasa. Andrea juga mencoba untuk menyapa Langit seperti biasa, bahkan Andrea juga tidak merasa spesial. Entah apa yang Andrea rasakan, biasanya bertemu Langit adalah sesuatu yang menambah endorfinnya sehingga ia bisa bahagia sepanjang malam. Tapi malam ini, ketika Langit mencoba untuk dekat lagi dengannya, ia justru merasa biasa saja. Tapi dalam hati Andrea masih merasa, berharap Langit selalu meneduhkannya, dan tidak menjadi peneduh bagi yang lain. Andrea masih merasa takut, Langitnya kembali mendung dan tidak bersinar cerah lagi untuknya.
Malam, tetap spesial, tapi Andrea merasa ada yang berbeda ketika Langit menyapanya. Hati Andrea berkata "ada apa?"
Komentar
Posting Komentar