Langsung ke konten utama

Postingan

Spik spik part 4

Rindu memang tak tahu waktu. Bahkan disaat aku ingin marah padanya, aku ingin menjauh darinya, aku tidak ingin berbicara dan tidak ingin melihatnya lagi. Rindu tiba-tiba datang. Bahkan rasanya aku lebih marah pada diriku sendiri. Tidak bisa membenci ia yg sudah menyakitiku berkali-kali. Aku paham betul, hatinya belum terpaut padaku, tp aku dengan bodohnya bertahan memilih diam dan tersenyum melihat semua tingkahnya. Tak seharusnya aku begini, tapi rindu ini terlalu kuat untuk didiamkan. Tapi dia tak pernah memahami ini. Rasanya berjuang, rasanya bertahan menjadi yang paling sering dijadikan pelampiasannya, tapi aku tetap berdiri untuknya bukan memilih pergi. Ah, bodoh. Jika memang ini buta, aku butuh cahaya.
Postingan terbaru

Spik-spik part 3

Sepertinya aku terlatih menyimpan rasa. Saat SMP ada kakak kelas yang mencuri perhatianku. Jangan tanyakan kenapa saat SMP sudah mulai tertarik lawan jenis, bukankah SMP itu adalah masa-masa puber? Saat aku SMP, hubungan kakak adik angkat sangat terkenal saat itu. Jadi, untuk memuaskan rasa yang dimiliki kepada lebih dari satu orang, yang satu bisa dijadikan pacar, satunya lagi bisa dijadikan kakak atau adek. Atau hubungan kakak adik angkat ini adalah cara jitu kakak kelas mendekati adik kelas sebagai tahap pdkt sebelum pacaran. Aku tak pernah tertarik pada siapapun, sampai pada akhirnya ada kakak kelas yang mencuri perhatianku. Tapi sayang sekali, dia tak memperhatikanku, dia pendiam, jarang sekali dekat dengan adik kelas, akupun malu menyapanya. Sampai pada akhirnya aku belajar untuk menyimpan rasa, menjadi penggemar rahasia, melihatnya dari jauh, mengintipnya di kelas dari tangga sekolah, pura-pura ke kamar mandi atau ke kantin agar bisa melihatnya saat berolahraga. Memang masa it...

3x3 meter

Ruang 3x3 meter ini, kini seperti markas rahasia untukku. Meski sebenarnya aku juga masih ragu dengan ukuran yang sebenarnya dari ruangan ini. Berisi 1 tempat tidur, 1 meja belajar, dan 3 lemari kecil, yg membuat ruangan ini menjadi terasa sempit. Kata nenekku, ini kamarku, tp dulu dibuat untuk jd kamar nenek buyud. Setelah nenek buyud meninggal, ruangan ini resmi menjadi kamarku. Kamar yang membuatku kesetrum sampai terjatuh di kasur, kamar dimana mamah tidur denganku dan tiba2 bertanya "deta, udah punya pacar?" padahal waktu itu aku baru kelas 5 SD. Tp dalam hati aku menjawab "sebenarnya aku naksir teman sekelas".  Lalu mamah menemaniki tidur dgn segala nasehatnya. Kamar yg pernah ku tempeli stiker finalis AFI indosiar yg sangat terkenal kala itu. Bahkan seluruh dinding penuh dengan wajah-wajah finalis AFI, yg sekarang aku sudah lupa nama dan wajahnya. Kamar tempatku berimajinasi, bermimpi, dan belajar agar lulus SD. Kamar dimana dibawah tempat tidur kusimpan sura...

Spik spik part 2

Kalau dihadapkan pada 2 pilihan : 1. yang memahami kekuranganmu dan siap membantumu mengatasi kekurangan itu. 2. Yang memahami kekuranganmu, tidak membantumu sama sekali, tp mendorongmu utk mengatasi kekuranganmu sendiri. . Pilih mana?

Spikspik part 1

Aku selalu yakin, Alloh selalu mendatangkan sesuatu disaat yang tepat dan menghilangkannya di saat yang tepat. Entah itu seseorang, momen, maupun keberadaan barang. Ada yang datang disaat aku sangat memerlukannya, dan yang pergi bisa karena aku sudah tdk memerlukannya, atau ujian untukku, karena aku tidak baik dalam menjaga, atau peringatan aku akan mendapat yang lebih baik. Jadi, apapun dan siapapun yang datang, aku selalu menerimanya dengan bahagia, karena aku tidak mau merasakan sedih dan menyesal setelah kehilangannya.

Jika Merasa Kurang, Lebihkan Syukurmu

Kemarin menyempatkan waktu bolak balik dari rumah ke asrama buat ambil beberapa barang yg masih tertinggal. Sebelum pulang, kusempatkan untuk makan bersama teman, padahal waktu sudah sore. Aku lupa kalau waktu terus berjalan, semoga saja masih ada bis yang sampai rumahku, pikirku. Terlalu asik mengobrol dengan teman, jam 15.30 aku baru menunggu bis, Alhamdulillah masih ada bis yang lewat meski bis ekonomi ala kadarnya, yang penting sampai rumah. Aku melihat seorang nenek, duduk paling depan, ku kira ia bersama cucunya, karena ada lelaki muda yg duduk di sebelahnya. Ternyata dugaanku salah. Ia sendirian, turun di tujuan yang sama denganku. Membawa dua tas diangkat kanan dan kiri, kita menaiki angkot yang sama untuk tujuan ke kota, karena bis tidak mengantar sampai kota. Baru saja berjalan, beberapa meter, ban angkot bocor, membuat para penumpang turun dan memilih angkot lain. Padahal waktu sudah sore, belum tentu ada angkot lewat di jam itu. Nenek tadi tetap duduk di depan, sementara so...

Kisah di Akhir Desember

Ada kisah di akhir Desember. Akhir tahun yang selalu menyisakan kenangan. Desember di tubuh merbabu, Desember di puncak andong, Desember di riuhnya Borobudur, Desember di pedalaman hutan belantara Sumatra, Desember di sibuknya Jogja, dan Desember di dalam kamar dengan suara derasnya hujan, seperti pelangi, setia menunggu hujan reda. Seperti lagu dari Efek Rumah Kaca (ERK) : "aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember". Kini baru aku tahu, kenapa sehabis hujan di bulan Desember begitu sangat ditunggu, karena Desember menjadi penutup atas semua kenangan 1 tahun kebelakang. Artinya, orang-orang siap menanti cerita baru, setelah mengalami banyak hujan di tahun sebelumnya. Desember 2018 menutup perjuanganku hidup 11 bulan sebagai warga asrama, sibuk dengan hiruk pikuk materi perkuliahan, sibuk dengan segala tugas yg katanya akan menjadikan guru profesional. Tapi, di ujung tahun, aku berpikir lagi, semua hanya sekedar rutinitas roda kehidupan yg asal aku jalankan. Membuatku ...