Pernah merasa
sendirian? merasa kalau lagi butuh teman, tapi nggak tahu butuh temen yang mana
dan seperti apa? Kayanya aku lagi dalam kondisi seperti itu sekarang. kadang,
aku merasa selalu menyediakan waktu buat mereka yang katanya butuh teman. tapi,
pas aku yang ngerasain, kayanya aku jadi ngerasa nggak punya teman. aku selalu
menganggap mereka yang datang dalam hidupku amat sangat berharga dan berarti,
tapi aku merasa aku hanya seperti angin lalu yang tidak dianggap dalam
kehidupan mereka.
Mungkin kenyataannya
tidak seperti itu. Mungkin itu hanya perasaanku saja yang sekarang ini merasa
marah dengan keadaan. Menyesali waktu yang sudah berlalu tanpa aku gunakan
dengan baik. menyesal karena menyia-nyiakan kesempatan baik yang selalu datang dalam
hidupku. Aku hanya marah pada diriku sendiri tapi berharap ada orang lain yang
peduli. Ya, mungkin memang cara berfikirku salah. Tapi, aku hanya butuh seorang
teman.
Tiba-tiba aku
teringat kalimat dalam drama korea berjudul IT’S OKE, IT’S LOVE “siapapun kamu
diluar sana yang merasa kesepian, kamu tidak pernah sendiri, ada yang mendoakanmu
selama 24 jam, setiap detik”. Kata-kata itu membuatku lebih tenang. Setidaknya dengan
menulis ini, aku menjadi mengingat kata-kata itu, membuatku sadar bahwa aku
tidak sendiri. tidak seharusnya aku marah pada keadaan, artinya aku marah pada
Yang Menentukan Nasib. “Cukuplah Allah menjadi Penolong dan Cukuplah Allah
menjadi Pelindung bagimu” itu arti dari ayat Al-qur’an yang aku baca beberapa
waktu yang lalu. Mengingat sesuatu yang baik akan membuat dirimu merasa lebih
baik disaat kamu merasa sedih. Setidaknya itu yang aku rasakan sekarang.
Semua yang
terjadi di dunia ini pasti memang sudah direncanakan. Entah itu kejadian yang
baik atau buruk. Pasti akan sangat sulit untuk menerima sesuatu yang buruk pada
hidup kita. Tapi, ada kekuatan yang sudah menentukan semua itu dan kitapun
tidak bisa melawan takdir. Pernahkah kalian berpaling dari perintah-NYA dan
melakukan banyak kesalahan? Tapi kalian tetap mendapat apa yang kalian
inginkan? Dan disaat kesusahan menimpa kalian, baru kalian ingat berapa banyak
kesalahan yang telah kalian perbuat? Aku sering melakukan hal seperti itu. Aku juga
hanya manusia biasa yang mencoba mendekatkan diri pada Tuhan. Tapi, terkadang
aku melihat dunia ini terlalu sayang jika tidak dinikmati. Pikiran manusia
tidak sepenuhnya suci, karena seiring tumbuhnya manusia, pikiran suci dari masa
kecilpun mulai tumbuh dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, yang tidak
sepenuhnya murni dengan kebaikan. Jadi, mungkin entah seberapa jauh kita
berjuang untuk suatu kebahagiaan, pasti kesedihan itu akan datang lagi pada
kita. Terkadang, kita mengabaikan kebaikan untuk mendapatkan kebahagiaan kita
sendiri. saat kesedihan itu datang melanda, kita berpikir betapa pentingnya
kebaikan yang seharusnya kita lakukan. Manusia terlalu sempurna dengan otaknya,
sehingga mereka pintar merayu Tuhannya. Tapi, Tuhan bukanlah manusia, yang bisa
kita mainkan begitu saja. Bahkan kita bisa dibodohkan begitu saja jika Tuhan
mau.
Maka kesedihan
itu datang pada kita, kesepian itu datang pada kita, kesendirian itu mencekik
kita. Seperti apa yang aku rasakan saat ini. semua ini terjadi agar aku kembali
menyadari betapa bodohnya aku, masih merasa sendiri disaat ada yang
memperhatikan aku setiap detik selama 24 jam. Ada doa-doa yang terus diuntaikan
untukku disaat aku merasa bahwa tak ada satupun lengan yang merangkulku. Mungkin
Tuhan ditempatnya sana melihatku, apakah aku pantas untuk didoakan sedangkan aku
masih saja mengutuk kesendirian? Tulisan
ini menyadarkan aku, bahwa aku tidak seharusnya bersedih karena kesendirian. Bukankah
Allah lebih dekat melebihi urat nadi kita? Ingatkah, jika kita mendekati Allah
dengan berjalan, maka DIA akan mendekati kita dengan berlari? Haruskah aku merasa sendiri?
Komentar
Posting Komentar