Langsung ke konten utama

curhat 1

aku seperti bunga kering di tepi sungai yang kerontang. diterpa sinar matahari, terpanggang panasnya di kemarau yang panjang.tak memiliki pilihan antara bertahan atau menyerah pada keadaan. tak tahu bagaimana cara menyelamatkan hidup. bunga kering yang kelopaknya semakin layu. bunga kering itu adalah aku. yang tak tahu dunianya sendiri. aku merasa tersesat dalam jalan buntu gelap tak tahu arah melangkah. tak tahu tujuan, tak mengerti mana selatan, utara, barat, atau timur. aku selalu berjalan mencari jawaban dari setiap pertanyaanku, tapi jawaban itu masih terasa kosong, tak bermakna. dunia ini, apa itu? aku belajar dan terus belajar. belajar mengerti dan memahami apa yang sebenarnya aku mau dan aku inginkan, belajar apa yang sebenarnya aku cintai dan yang tidak aku cinta. tapi dunia ini terlalu rumit. terlalu banyak orang yang terlihat baik, meski dalam keadaan menahan benci. terlalu banyak orang memperjual belikan kejujuran dan kebohongan, hingga tak dapat dibedakan mana yang baik mana yang benar, mana yang jujur mana yang tidak. sebagian orang ingin menjadi baik. akupun demikian, tapi baik yang seperti apa? seorang pencopet yang memberi uang copetannya untuk anak jalanan, juga bisa disebut baik kan? dunia seperti apa yang menunjukkan kebaikan yang sebenar-benarnya?
lama-lama aku seperti orang gila yang tak tahu arah, aku hanya ingin mengenal diriku lebih dekat, lebih dari orang lain memahamiku, ingin mengerti duniaku sendiri yang membuatku nyaman tanpa paksaan, tanpa ada kepura-puraan yang menyakitkan. hingga akhirnya aku tidak harus menjadi bunga kering lagi, tapi bunga wangi yang bersinar diantara bunga-bunga yang kering dan layu. duniaku.... dunia yang membuatku menjadi sebenar-benarnya manusia, dimanakah? yang membawaku dalam semua harapan dan mimpi yang benar-benar ada, yang membuat semua keindahan angan menjadi semakin dekat dan nyata.. semoga segera kutemukan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN OBSERVASI TAMAN PINTAR

A.     DESKRIPSI TAMAN PINTAR 1.       Sejarah Taman Pintar Taman Pintar merupakan obyek wisata pendidikan keluarga di Kota Yogyakarta yang menawarkan wahana belajar sekaligus rekreasi yang komplit untuk anak-anak, mulai dari usia pra sekolah hingga tingkat sekolah menengah. Rentang usia kelompok sasaran ini dipilih karena dipandang sebagai generasi penerus bangsa yang potensial untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Di dalam taman yang digagas oleh Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto, SE.Akt, MM, dan dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi ini, terdapat enam zona dengan bermacam wahana bermain dan belajar yang disertai alat peraga iptek. Begitu memasuki kawasan ini, pengunjung dapat langsung menyaksikan dan mencoba hasil karya inovasi teknologi dan permainan dari pelbagai wahana tersebut. Di Indonesia, terbentuknya taman semacam ini diawali dengan berdirinya pusat peragaan iptek yang berlokasi di Taman M...

perubahan Sosial Budaya di Terminal Giwangan

Perubahan sosial adalah suatu keadaan yang berbeda dari keadaan awal dan sesudahnya peristiwa itu terjadi. Karena ada tiga indikator yaitu: faktor penyebab, proses, dan dampak. Terminal giwangan adalah salah satu contoh penyebab adanya perubahan sosial di daerah Yogyakarta, khususnya masyarakat Giwangan sendiri.

Bas, Bis, Bus (kisah klasik untuk Penumpang )

Ada yang pernah naik bus? Pasti hampir semuanya pernah dong, tapi pasti ada juga yang belum, walaupun yg belum ini cuma beberapa aja. Tempat yang aku tinggal saat ini, namanya adalah Yogyakarta. Ada kendaraan umum dengan tarif yang murah mengantarkan kita kemana aja walaupun jalannya kadang juga muter-muter, namanya trans jogja disingkat teje. Temanku yang asli jogja, hampir belum pernah naik teje. Maklum sih, dia kemana-kemana naik motor. Beda sama aku, yang belum ada motor, jadi kendaraan umum seperti bis adalah sahabat setiaku yang menemani kemanapun aku pergi. Bukan cerita tentang sejarah bus, macam-macam bus, atau bukan juga tentang daftar nama bus beserta nama sopir dan kondekturnya. Tekadang orang yang naik bis itu tidak meyadari apa yang terjadi di dalam bis. Penumpang hanya naik, diam sepanjang perjalanan, membayar pada kondektur, udah sampai tujuan turun dan urusan selesai. Sebenarnya kalau mau sedikit memperhatikan ada beberapa hal menarik yang terjadi dalam bis.