Sebagai
suatu konsep, paradigma dikenalkan oleh Thomas Kuhn, dalam karyanya the structur of Scientific Revolution. Tujuan
Utama Kuhn dalam bukunya tersebut adalah untuk menantang asumsi yang berlaku
umum di kalangan ilmuwan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan.inti thesis
Kuhn adalah bahwa perkembangan ilmu pengetahuan bukanlah terjadi secara
kumulatif, tetapi terjadi secara revolusi. Model perkembangan ilmu pengetahuan
menurut Kuhn adalah :
Paradigma
I -> Normal Science -> Anomalies -> Crisis -> Revolution ->
Paradigma II
Friedrichs
adalah orang pertama yang mencoba merumuskan pengertian paradigma secara lebih
jelas, yaitu sebagai suatu pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang
apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter) yang semestinya dipelajari.
1. Paradigma
Fakta Sosial
Fakta
sosial inilah yang menjadi poko persoalan penyelidikan sosiologi. Fakta sosial
dinyatakan sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide. Ia tidak dapat
dipahami melalui mental murni (spekulatif). Tetapi untuk menggunakannya
diperlukan data riil di luar pemikiran manusia. Menurut Durkheim, fakta sosial
tidak dapat dipelajari melalui introspeksi.
Fakta sosial menurut Durkheim ada dua macam, yaitu dalam bentuk material
(barang sesutau yang dapat disimak, ditangkan dan diobservasi) dan bentuk non
material (sesuatu yang diangap nyata) contoh egoisme dan opini. Pokok persoalan
yang harus menjadi pusat perhatian penyelidikan sosiologi menurut paradigma ini
adalah fakta-fakta sosial. secara
garis besarnya fakta sosial terdiri dari 2 tipe, yaitu struktur sosial dan
pranata sosial.
Ada
empat tori varian yang tergabung dalam paradigma fakta sosial:
1. Teori
Fungsionalisme struktural
2. Teori
konflik
3. Teori
sistem
4. Teori
sosiologi makro
(to be continued) sumber: Ritzer
George (1980), Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda
Komentar
Posting Komentar