Langsung ke konten utama

curahan hati mahasiswa malas

aku pikir blog hanya untuk menulis tentang sesuatu yang serba ilmiah, intelek atau setidaknya menghibur jika bisa dibaca oleh orang lain. tapi kali ini, aku menampik pikiran itu. aku sudah sampai titik jenuh, mungkin hampir setiap hari jenuh karena terlalu didera kesepian. mungkin ini efek mahasiswa semester tua. fase yang dihadapi mahasiswa yang ngerjain skripsi atau galau jodoh? jadi malam ini aku coba menghilangkan rasa sepiku dengan menulis. entah apapun yang aku tulis, setidaknya aku mencoba untuk menghilangkan kesepian. yah, setidaknya mengumpulkan motivasi sebelum aku menyusun kata yang indah di proposal skripsiku.
skripsi....sepertinya kata ini terlalu keramat. setelah aku melewati keramatnya proses KKN-PPL. aah, kalian tau apa itu KKN-PPL? mungkin sebagian juga pernah mengalami bagaimana keramatnya proses itu, bahkan  kamu bisa putus dengan pacarmu hanya karena KKN. aku-pun mengalaminya, sampai akhirnya aku percaya hal itu amat keramat. dan, bagaimanakah proses skripsi yang akan aku lewati? semoga semua sukses... 
mungkin menjadi sarjana adalah impian setiap orang tua yang berusaha dengan keras memasukkan anaknya ke bangku kuliah. jadi, ketika kita sudah mulai mengerjakan skripsi, maka sepertinya orang tua sudah dekat dengan harapannya itu. meskipun terkadang mereka tidak tahu bagaimana anaknya berjuang dari mencari judul sampai mencari dosen untuk bimbingan (belum tahu gimana susahnya cari data, karena aku baru mengalami proses itu). tapi, satu hal yang membuat anak-anak mereka tetap bertahan dengan tekanan skripsi adalah doa orang tua yang tidak pernah putus. kita tidak pernah tahu kapan mereka mengirim doa-doa kepada Tuhan, hingga akhirnya setiap malam kita masih kuat untuk sibuk skripsi. mungkin, disaat kita malas mengerjakan skripsi, lelah dengan rutinitas yang hampir 24 jam di depan laptop, lelah bolak balik perpustakaan, orang tua kita masih teguh berdoa dan yakin akan harapan-harapannya pada kita. akupun percaya dengan kekuatan doa orang tua, sejauh apapun mereka, sejauh apapun aku terpisah dengan mereka, meskipun mereka tidak pernah menanyakan kabarku, aku yakin doa mereka tidak pernah putus, bahkan saat aku mulai putus asa dengan harapanku sendiri. 
buatku, malas adalah beban terbesar yang aku hadapi saat ini. setidaknya, dengan menulis ini, aku mulai membuka kesadaran bahwa aku harus mulai bangkit dari kemalasan. entah kenapa, aku rindu rutinitas kuliah, berangkat jam 7 pagi, antri mandi di kos, kuliah jam 7 tapi berangkat jam 7 lebih 10, terlambat datang kuliah, tapi dosen nggak pernah negur (para dosen di jurusanku benar-benar dosen terbaik sekampus), ngumpul bareng di kos temen, nggosip/ngomongin orang, ke perpus ngerjain tugas, denger kabar tiba2 ada jam kosong, kaget gara-gara besok deadline tugas,akhirnya nglembur sampai malem tidur subuh,  rindu saat2 betapa weekend amatlah sangat berharga. sekarang, senin-minggu berasa liburan, awalnya seneng, tapi kaget ketika semester ini kuliah cuma 2 kali seminggu. sisanya waktu terbuang sia-sia. aku memang pemalas nomer satu deh kayanya. semester ini hampir berakhir, nggak ada kuliah lagi, dan semester depan aku hanya akan berkutat dengan skripsi..huaaaaaaaa, rasanya bakal bosen, aku kangen rutinitas yang menyibukkan diri sendiri.
awalnya aku berpikir, dengan banyaknya waktu luang aku bisa bekerja sampingan atau jalan-jalan. tapi, realitanya tidak semudah yang aku pikirkan. teman-teman yang aku kira akan mudah diajak bermain sudah sibuk dengan dunia mereka sendiri. mungkin aku punya masalah menjalin hubungan dengan teman. rasanya teman-teman mulai menjauh satu persatu, atau aku yang harus memahami kesibukan mereka. mau kerja-pun aku punya masalah di transportasi, maklum, nebengerss.. alias belum lancar naik motornya. aku mulai menyadari kekurangan dan mencoba menghadapi kekurangan itu. tapi akhirnya, aku cuma tiduran di kamar, atau kalau motivasi sedang baik, pergi ke perpustakaan, membaca dan mengerjakan skripsi. selain itu, aku hanya menghabiskan waktuku di depan tv dan tidur. apakah semua teman-temanku seperti ini? sepertinya mereka punya waktu lebih baik dengan jalan-jalan dan belajar. kadang, iri deh ngeliat mereka yang dikit-dikit upload foto di instagram, facebook,dll kalo mereka habis/sedang piknik. akunya kapaaan?? tapi aku harus sabar, tidak boleh terbakar emosi untuk ikut-ikutan seperti teman-teman. mungkin memang ini waktu yang harus aku lewati. seharian tanpa hal yang bermanfaat dan akhirnya tulisan ini yang muncul.
so guys, kalo kalian punya idea atau tips untukku bagaimana menghadapi waktu luang, waktu yang jenuh saat mengerjakan skripsi, plis kasih tau aku. biar aku nggak stres dengan hari-hariku yang aku buang sia-sia begitu saja. sejujurnya aku butuh teman untuk bercerita, atau hanya sekedar bercanda untuk menghilangkan stres, tapi entah kenapa aku selalu merasa tidak enak untuk berbicara dengan seseorang bahwa aku butuh dia, bahwa aku butuh mereka, karena mungkin waktu mereka tidak hanya untukku saja. jadi, aku mencoba menulis. menumpahkan semua yang menumpuk di pikiran ini. semoga, di tulisan selanjutnya, aku sudah punya kabar baik. aamiin :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN OBSERVASI TAMAN PINTAR

A.     DESKRIPSI TAMAN PINTAR 1.       Sejarah Taman Pintar Taman Pintar merupakan obyek wisata pendidikan keluarga di Kota Yogyakarta yang menawarkan wahana belajar sekaligus rekreasi yang komplit untuk anak-anak, mulai dari usia pra sekolah hingga tingkat sekolah menengah. Rentang usia kelompok sasaran ini dipilih karena dipandang sebagai generasi penerus bangsa yang potensial untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Di dalam taman yang digagas oleh Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto, SE.Akt, MM, dan dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi ini, terdapat enam zona dengan bermacam wahana bermain dan belajar yang disertai alat peraga iptek. Begitu memasuki kawasan ini, pengunjung dapat langsung menyaksikan dan mencoba hasil karya inovasi teknologi dan permainan dari pelbagai wahana tersebut. Di Indonesia, terbentuknya taman semacam ini diawali dengan berdirinya pusat peragaan iptek yang berlokasi di Taman M...

perubahan Sosial Budaya di Terminal Giwangan

Perubahan sosial adalah suatu keadaan yang berbeda dari keadaan awal dan sesudahnya peristiwa itu terjadi. Karena ada tiga indikator yaitu: faktor penyebab, proses, dan dampak. Terminal giwangan adalah salah satu contoh penyebab adanya perubahan sosial di daerah Yogyakarta, khususnya masyarakat Giwangan sendiri.

Bas, Bis, Bus (kisah klasik untuk Penumpang )

Ada yang pernah naik bus? Pasti hampir semuanya pernah dong, tapi pasti ada juga yang belum, walaupun yg belum ini cuma beberapa aja. Tempat yang aku tinggal saat ini, namanya adalah Yogyakarta. Ada kendaraan umum dengan tarif yang murah mengantarkan kita kemana aja walaupun jalannya kadang juga muter-muter, namanya trans jogja disingkat teje. Temanku yang asli jogja, hampir belum pernah naik teje. Maklum sih, dia kemana-kemana naik motor. Beda sama aku, yang belum ada motor, jadi kendaraan umum seperti bis adalah sahabat setiaku yang menemani kemanapun aku pergi. Bukan cerita tentang sejarah bus, macam-macam bus, atau bukan juga tentang daftar nama bus beserta nama sopir dan kondekturnya. Tekadang orang yang naik bis itu tidak meyadari apa yang terjadi di dalam bis. Penumpang hanya naik, diam sepanjang perjalanan, membayar pada kondektur, udah sampai tujuan turun dan urusan selesai. Sebenarnya kalau mau sedikit memperhatikan ada beberapa hal menarik yang terjadi dalam bis.