Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Bas, Bis, Bus (kisah klasik untuk Penumpang )

Ada yang pernah naik bus? Pasti hampir semuanya pernah dong, tapi pasti ada juga yang belum, walaupun yg belum ini cuma beberapa aja. Tempat yang aku tinggal saat ini, namanya adalah Yogyakarta. Ada kendaraan umum dengan tarif yang murah mengantarkan kita kemana aja walaupun jalannya kadang juga muter-muter, namanya trans jogja disingkat teje. Temanku yang asli jogja, hampir belum pernah naik teje. Maklum sih, dia kemana-kemana naik motor. Beda sama aku, yang belum ada motor, jadi kendaraan umum seperti bis adalah sahabat setiaku yang menemani kemanapun aku pergi. Bukan cerita tentang sejarah bus, macam-macam bus, atau bukan juga tentang daftar nama bus beserta nama sopir dan kondekturnya. Tekadang orang yang naik bis itu tidak meyadari apa yang terjadi di dalam bis. Penumpang hanya naik, diam sepanjang perjalanan, membayar pada kondektur, udah sampai tujuan turun dan urusan selesai. Sebenarnya kalau mau sedikit memperhatikan ada beberapa hal menarik yang terjadi dalam bis.

Raffi, My LAptop

Hai, kenalin, namaku Raffi, kepanjangannya Rafi Amat Compaq Presario. Kalian bisa panggil aku Raffi. Aku adalah Laptop berasal dari Marga Presario keturunan Compaq. Aku tinggal di Karangmalang A 14b, rumah kos yang indah, asri tapi panassss. Aku satu kamar sama Sahabat baikku yang udah nemenin aku selama dua tahun ini. aku panggil dia Mbak Deta. Pertemuan kita waktu itu lucu banget. Ah, jadi pengen ketawa deh kalo inget. Awalnya aku nggak ngerti kenapa mbak Deta itu milih aku buat jadi sahabatnya. Pas kita udah temenan lama, mbak Deta curhat sama aku. Katanya dia udah pengen laptop sejak SMA, tapi kakeknya belum bisa beliin. Setiap kali dia selalu ngerengek sama kakeknya buat dibeliin laptop, tapi kakeknya tetep aja diem. Sampai pada suatu saat dimana mbak deta nyerah sama keadaan, pasrah, menangis, tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba dia ambil pisau. Bahaya banget. Cuma karena nggak dibeliin laptop, mbak deta mau bunuh diri. Eh, bukan-bukan, pisaunya buat ngiris bawang merah, pa...